NYERI HAID DAN KEPUTIHAN PADA WANITA

Senin, Juni 22, 2020
NYERI HAID DAN KEPUTIHAN PADA WANITA

3 Minuman untuk Redakan Nyeri Haid

Pada umumnya haid terjadi saat usia 9-12 tahun, namun sebagian pada usia 13-15 tahun. Pada saat haid sebagian wanita mengalami gejala seperti sakit pada bagian paha, payudara, mudah tersinggung, lelah, kehilangan keseimbangan, ceroboh, gangguan tidur, bahkan pada sebagian wanita mengalami nyeri di bagian perut atau biasa disebut dismenore. Dismenore merupakan hal yang dapat mengganggu aktifitas dan memerlukan penanganan. Tanda terjadinya dismenore yaitu nyeri atau sakit di bagian perut.

Bagaimana cara penanganan dismenore ???
Untuk mengobati rasa sakit yang diakibatkan oleh dismenore ada dua cara yang bias dilakukan yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis, secara farmakologis yaitu kamu bisa mengonsumsi obat jenis analgenik seperti aspirin, asam mefenamat, parasetamol, kofein, dan feminax. Sedangkan secara  nonfarmakologi yaitu seperti air daun sirih, daun papaya, serta rimpang kunyit. Kedua cara ini memiliki tujuan untuk relaksasi otot dan meredakan nyeri akibat kakunya otot.  Beberapa wanita lebih memilih menggunakan obat jenis analgenik, namun analgenik memiliki beberapa efek samping yaitu gangguan pada saluran cerna, seperti mual, muntah, dispepsia, diare, juga gejala iritasi lain pada mukosa lambung, serta eritema kulit dan nyeri di kepala. Dismenore ini juga menimbulkan ketidaknyamanan fisik pada sebagian wanita. Hal ini begitu menyiksa kaum wanita karena menyebabkan sebagian wanita tidak bisa bangun dari ranjang bahkan merasa kesakitan saat digunakan untuk berjalan .

Apakah setiap wanita mengalami keputihan?
Yapsssssssss, keputihan terjadi pada wanita di sepanjang siklus hidupnya mulai dari saat remaja, kemudian masa reproduksi hingga masa menopause. Keputihan sendiri terbagi menjadi dua yaitu keputihan normal dan abnormal, keputihan normal terjadi sesuai dengan siklus saat haid dengan warna bening, tidak berbau serta keluar tidak berlebihan, juga tidak merasakan perih dan gatal. Sedangkan keputihan abnormal berwarna seperti susu yang sudah basi, berwarna kuning atau bahkan hijau, menimbulkan bau amis atau busuk serta menimbulkan rasa gatal dan perih. Jika hal itu terjadi, maka itu adalah indikasi dari penyakit seperti vaginitis, kandidiasis, dan trikomoniasis yang merupakan salah satu dari gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) terutama pada wanita yang berganti pasangan atau pasangannya yang pernah berganti pasangan.

Lalu apa yang dapat dilakukan???
Yang paling utama yaitu menjaga kebersihan terutama daerah vagina, namun tetap saja dibersihkan dengan cara yang benar. Remaja yang membersihkannya dengan cara yang tidak baik memiliki peluang 3,5 lebih besar dibandingkan dengan yang membersihkan dengan cara yang baik. Kemudian antara aktifitas an istirahat diseimbangkan karena jika kelelahan maka itu akan mendorong hormone estrogen untuk sekresi. Serta kurangilah ketegangan psikis karena jika anda terlalu banyak beban pikiran maka hormon adrenalin akan meningkat, jika hormone adrenalin meningkat maka terjadi penyempitan pembuluh darah sehingga elastisitas pembuluh darah akan berkurang, sehingga aliran hormon estrogen ke vagina  akan terhambat hingga asam laktat yang dihasilkan akan berkurang. Jika keasaman pada vagina berkurang maka bakteri, jamur dan parasite akan berkembang dan menyebabkan keputihan abnormal.

Keyword :
Haid
Dismenore
Analgenik
Farmakologis
Nonfarmakologis
Keputihan normal
Keputihan abnormal

Artikel Terkait

Previous
Next Post »