Tak Berhasil PSBB Selama Corona, Apakah Indonesia Terapkan Herd Immunity?

Sabtu, Mei 23, 2020
Tak Berhasil PSBB Selama Corona, Apakah Indonesia Terapkan Herd Immunity?

Herd Immunity Adalah Solusi Saat Pandemi Covid-19? - LIAWISATA

Virus Covid19 atau lebih dikenal dengan Virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 dan kian menyebar ke hampir seluruh penjuru dunia dan berstatus pandemi global. Sampai sekarang vaksin dari virus ini belum diketemukan. Akibatnya virus ini membuat negara-negara yang terdampak pandemi ini menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB bahkan sebagian tempat melakukan sistem lockdwon untuk meminimalisir persebaran virus ini. 

Pertengahan Maret 2020 persebaran corona di Indonesia semakin meningkat hingga pada saat lebaran Idul Fitri 2020 pada bulan Mei lalu terus mengalami penambahan kasus positif hingga menginjak angka 24.000 jiwa. Melihat angka ini, bisa dikatakan penerapan PSBB di Indonesia berjalan dengan gagal sehingga rumornya pemerintah akan memilih menerapkan metode Herd Immunity. 

Apa sebenarnya arti dari Herd Immunity itu?


Indonesia Terapkan Herd Immunity?

Herd Immunity bisa dikatakan dengan proses adaptasi masyarakat dengan virus corona itu sendiri atau dengan kata lain masyarakat dibiarkan berbaur dengan virus corona sehingga akan banyak yang terinfeksi dengan virus ini dan seiring dengan berjalannya waktu virus yang menginfeksi pada tubuh seseorang yang terpapar akan menciptakan imunitas dan dapat menjadi vaksin . Meski begitu, ternyata metode ini juga harus mengorbankan banyak nyawa jika memang benar-benar akan diterapkan. Pasalnya kekuatan imun setiap orang berbeda-beda, jika orang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat tentu saja bisa menerapkan herd immunity tetapi orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah tentunya harus meninggal dunia. Dari segi inilah kemudian banyak pihak dari berbagai negara dan juga WHO menentang Herd Immunity karena harus mengorbankan banyak nyawa. Ringkasnya, metode ini tidak akan dibenarkan oleh pemerintah karena melanggar atau menyimpang dari sisi kemanusiaan. 

Fakta Yang Terjadi
Seperti yang kita tau, semenjak kasus pertama corona di Indonesia pemerintah mulai menganjurkan untuk melakukan segala aktifitas di rumah. Mulai dari bekerja, pendidikan, hingga perekonomian mengalami pembatasan besar-besaran sehingga dilakukan secara daring/online. Tidak hanya itu saja, beberapa tempat juga inisiatif melakukan lockdown tempat dan proses karantina pada zona merah serta rapid test untuk meminimalisir  persebaran. Kian banyak spanduk berisi anjuran untuk mengenakan masker dan selalu rajin cuci tangan bila hendak keluar rumah. Kian banyak juga aksi penyemprotan disinfektan yang padahal jika terlalu banyak terkena cairan ini juga tidak baik untuk tubuh, bahkan WHO sendiri menilai konyol aksi Indonesia ini.
Lockdown Lokal, Jalan Kampung di Kendal Ditutup Penyemprotan Disinfektan di Jalan Dinilai Tak Efektif, Ini Kata ...
Tenaga medis yang berada di garda terdepan terus melakukan tanggung jawab mereka bahkan rela tidak bertemu dengan keluarga meskipun saat lebaran tiba. Bahkan ada juga yang gugur dari tim medis karena kewalahan menangani banyaknya pasien positif yang setiap hari makin meningkat.
Tetapi, faktanya kesadaran rakyat Indonesia ternyata sangat minim sehingga anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja hanya berhasil di beberapa daerah. Beredar juga video tenaga medis yang diusir oleh warga saat hendak memakamkan pasien yang positif di suatu daerah. 
Tak sedikit masyarakat yang bepergian keluar rumah bahkan tanpa maskerpun seolah mereka sudah jenuh dan tak percaya dengan virus corona. Ditambah lagi dengan berita yang beredar tentang konspirasi dan informasi new normal terkait virus corona sehingga membuat masyarakat menjadi simpang siur dalam menyikapi pandemi ini.

Nestapa tenaga medis penangan pasien corona

Semenjak 3 hari setelah lebaran Idul Fitri pada 24 Mei 2020 lalu, tepatnya tanggal 27 Mei, Kota Yogyakarta terlihat kembali ramai dan masyarakat kembali menjalani kehidupan seperti biasanya. Meskipun beberapa daerah masih ada juga yang menerapkan karantina wilayah.
Melihat fakta-fakta diatas pada dasarnya sebagian besar masyarakat telah menerapkan dengan sendirinya metode Herd Immunity yang digadang-gadang tidak diperbolehkan. Presentase tingkat kesadaran masyarakat kita kemungkinan hanya sedikit saja yang mau menaati anjuran pemerintah untuk tetap stay di rumah, yang lain mungkin sudah jenuh dan bahkan percaya bahwa adanya konspirasi dibalik virus corona ini (tonton pengakuan Siti Fadillah terkait konspirasi corona https://www.youtube.com/watch?v=by3SglhT9Dc  dan penjelasan Bossdarling https://www.youtube.com/channel/UCVgxg27PFIbur2ovDFVAAvw )

cek informasi kredibel terkait virus corona di Indonesia di sini

Lalu Bagaimana Langkah Yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Menurut pemerintah, Indonesia akan tetap berlakukan metode PSBB dan memperpanjang segala aspek aktifitas di rumah saja hingga akhir tahun. Meskipun ada yang mengatakan akan diberlakukannya New Normal namun berita itu sepertinya juga simpang siur. Tidak ada Herd Immunity. Terasa akan sangat membosankan bukan?, mau bagaimana lagi, mau tidak mau hanya cara ini yang bisa kita terapkan. Semoga saja kita semua terhindar dari virus ini . Tetaplah menjaga kebersihan dan selalu mengenakan masker jika harus keluar, batasi jarak anda dengan orang lain dan hindari kontak fisik, pintarlah menjadi masyarakat yang tau keaslian berita maupun informasi. 

Baca Juga :
Indonesia Terapkan Herd Immunity?
Tips Merawat Rambut
Sehatkah Mie Untuk Usus?
Perlukah Imunisasi Untuk Anak?
Tips Bugar Di Hari Tua

keyword :
corona
herd immunity
covid19
psbb
vaksin
penularan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »